Kamis, 20 Juli 2017

SEJARAH BATIK DI INDONESIA

Sejarah batik di Indonesia terkait erat dengan perkembangan Kerajaan Majapahit dan penyebaran ajaran Islam di Pulau Jawa. Dalam beberapa catatan, pengembangan batikbanyak dilakukan pada zaman Kesultanan Mataram, lalu berlanjut pada zaman Kasunanan Surakarta dan Kesultanan Yogyakarta.
Kesenian batik di Indonesia telah dikenal sejak zaman Kerajaan Majapahit dan terus berkembang sampai kerajaan berikutnya beserta raja-rajanya. Kesenian batik secara umum meluas di Indonesia dan secara khusus di pulau Jawa setelah akhir abad ke-18 atau awal abad ke-19.
Teknik batik sendiri telah diketahui lebih dari 1.000 tahun, kemungkinan berasal dari Mesir kuno atau Sumeria. Teknik batik meluas di beberapa negara di Afrika Barat seperti NigeriaKamerun, dan Mali, serta di Asia, seperti IndiaSri LankaBangladeshIranThailandMalaysia dan Indonesia.
Hingga awal abad ke-20, batik yang dihasilkan merupakan batik tulis. Batik cap baru dikenal setelah Perang Dunia I berakhir atau sekitar tahun 1920.
Kesenian batik adalah kesenian gambar di atas kain untuk pakaian yang menjadi salah satu kebudayaan keluarga kerajaan di Indonesia zaman dahulu. Awalnya kegiatan membatik hanya terbatas dalam keraton saja dan batik dihasilkan untuk pakaian raja dan keluarga pemerintah dan para pembesar. Oleh karena banyak dari pembesar tinggal di luar keraton, maka kesenian batik ini dibawa oleh mereka keluar dari keraton dan dihasilkan pula di tempatnya masing-masing.
Lama kelamaan kesenian batik ini ditiru oleh rakyat jelata dan selanjutnya meluas sehingga menjadi pekerjaan kaum wanita rumah tangga untuk mengisi waktu luang mereka.
Bahan-bahan pewarna yang dipakai ketika membatik terdiri dari tumbuh-tumbuhan asli Indonesia yang dibuat sendiri antara lain dari: pohon mengkudu, tinggi, soga, nila. Bahan sodanya dibuat dari soda abu, sedangkan garamnya dibuat dari tanah lumpur.

SEJARAH TEKNIK BATIK

Seni pewarnaan kain dengan teknik perintang pewarnaan menggunakan malam adalah salah satu bentuk seni kuno. Penemuan di Mesir menunjukkan bahwa teknik ini telah dikenal semenjak abad ke-4 SM, dengan diketemukannya kain pembungkus mumi yang juga dilapisi malam untuk membentuk pola. Di Asia, teknik serupa batik juga diterapkan di Tiongkok semasa Dinasti T'ang (618-907) serta di India dan Jepang semasa Periode Nara (645-794). Di Afrika, teknik seperti batik dikenal oleh Suku Yoruba di Nigeria, serta Suku Soninke dan Wolof di Senegal. Di Indonesia, batik dipercaya sudah ada semenjak zaman Majapahit, dan menjadi sangat populer akhir abad XVIII atau awal abad XIX. Batik yang dihasilkan ialah semuanya batik tulis sampai awal abad XX dan batik cap baru dikenal setelah Perang Dunia I atau sekitar tahun 1920-an.
Walaupun kata "batik" berasal dari bahasa Jawa, kehadiran batik di Jawa sendiri tidaklah tercatat. G.P. Rouffaer berpendapat bahwa tehnik batik ini kemungkinan diperkenalkan dari India atau Srilangka pada abad ke-6 atau ke-7. Di sisi lain, J.L.A. Brandes (arkeolog Belanda) dan F.A. Sutjipto (sejarawan Indonesia) percaya bahwa tradisi batik adalah asli dari daerah seperti TorajaFloresHalmahera, dan Papua. Perlu dicatat bahwa wilayah tersebut bukanlah area yang dipengaruhi oleh Hinduisme tetapi diketahui memiliki tradisi kuno membuat batik.
G.P. Rouffaer juga melaporkan bahwa pola gringsing sudah dikenal sejak abad ke-12 di KediriJawa Timur. Dia menyimpulkan bahwa pola seperti ini hanya bisa dibentuk dengan menggunakan alat canting, sehingga ia berpendapat bahwa canting ditemukan di Jawa pada masa sekitar itu. Detil ukiran kain yang menyerupai pola batik dikenakan oleh Prajnaparamita, arca dewi kebijaksanaan buddhis dari Jawa Timur abad ke-13. Detil pakaian menampilkan pola sulur tumbuhan dan kembang-kembang rumit yang mirip dengan pola batik tradisional Jawa yang dapat ditemukan kini. Hal ini menunjukkan bahwa membuat pola batik yang rumit yang hanya dapat dibuat dengan canting telah dikenal di Jawa sejak abad ke-13 atau bahkan lebih awal.
Legenda dalam literatur Melayu abad ke-17, Sulalatus Salatin menceritakan Laksamana Hang Nadim yang diperintahkan oleh Sultan Mahmud untuk berlayar ke India agar mendapatkan 140 lembar kain serasah dengan pola 40 jenis bunga pada setiap lembarnya. Karena tidak mampu memenuhi perintah itu, dia membuat sendiri kain-kain itu. Namun sayangnya kapalnya karam dalam perjalanan pulang dan hanya mampu membawa empat lembar sehingga membuat sang Sultan kecewa. Oleh beberapa penafsir, serasah itu ditafsirkan sebagai batik.
Dalam literatur Eropa, teknik batik ini pertama kali diceritakan dalam buku History of Java (London, 1817) tulisan Sir Thomas Stamford Raffles. Ia pernah menjadi Gubernur Inggris di Jawa semasa Napoleon menduduki Belanda. Pada 1873 seorang saudagar Belanda Van Rijekevorsel memberikan selembar batik yang diperolehnya saat berkunjung ke Indonesia ke Museum Etnik di Rotterdam dan pada awal abad ke-19 itulah batik mulai mencapai masa keemasannya. Sewaktu dipamerkan di Exposition Universelle di Paris pada tahun 1900, batik Indonesia memukau publik dan seniman.
 Semenjak industrialisasi dan globalisasi, yang memperkenalkan teknik otomatisasi, batik jenis baru muncul, dikenal sebagai batik cap dan batik cetak, sementara batik tradisional yang diproduksi dengan teknik tulisan tangan menggunakan canting dan malam disebut batik tulis. Pada saat yang sama imigran dari Indonesia ke Wilayah Persekutuan Malaysiajuga membawa Batik bersama mereka.
Sekarang batik sudah berkembang di beberapa tempat di luar Jawa, bahkan sudah ke manca negara. Di Indonesia batik sudah pula dikembangkan di Aceh dengan batik Aceh, Batik Cual di Riau, Batik Papua, batik Sasirangan Kalimantan, dan Batik Minahasa.

Batik adalah kain bergambar yang pembuatannya secara khusus dengan menuliskan atau menerakan malam pada kain itu, kemudian pengolahannya diproses dengan cara tertentu yang memiliki kekhasan.
Batik juga kerajinan yang memiliki nilai seni tinggi dan telah menjadi bagian dari budaya Indonesia (khususnya Jawa) sejak lama. Perempuan-perempuan Jawa pada masa lampau menjadikan keterampilan mereka dalam membatik sebagai mata pencaharian, sehingga pada masa lalu pekerjaan membatik adalah pekerjaan eksklusif perempuan sampai ditemukannya "Batik Cap" yang memungkinkan masuknya laki-laki ke dalam bidang ini. Ada beberapa pengecualian bagi fenomena ini, yaitu batik pesisir yang memiliki garis maskulin seperti yang bisa dilihat pada corak "Mega Mendung", di mana di beberapa daerah pesisir pekerjaan membatik adalah lazim bagi kaum lelaki.
Tradisi membatik pada mulanya merupakan tradisi yang turun temurun, sehingga kadang kala suatu motif dapat dikenali berasal dari batik keluarga tertentu. Beberapa motif batik dapat menunjukkan status seseorang. Bahkan sampai saat ini, beberapa motif batik tadisional hanya dipakai oleh keluarga keraton Yogyakarta dan Surakarta.
Batik merupakan warisan nenek moyang Indonesia ( Jawa ) yang sampai saat ini masih ada. Batik juga pertama kali diperkenalkan kepada dunia oleh Presiden Soeharto, yang pada waktu itu memakai batik pada Konferensi PBB.

CARA PEMBUATAN
Semula batik dibuat di atas bahan dengan warna putih yang terbuat dari kapas yang dinamakan kain mori. Dewasa ini batik juga dibuat di atas bahan lain seperti suterapoliesterrayon dan bahan sintetis lainnya. Motif batik dibentuk dengan cairan lilin dengan menggunakan alat yang dinamakan canting untuk motif halus, atau kuas untuk motif berukuran besar, sehingga cairan lilin meresap ke dalam serat kain. Kain yang telah dilukis dengan lilin kemudian dicelup dengan warna yang diinginkan, biasanya dimulai dari warna-warna muda. Pencelupan kemudian dilakukan untuk motif lain dengan warna lebih tua atau gelap. Setelah beberapa kali proses pewarnaan, kain yang telah dibatik dicelupkan ke dalam bahan kimia untuk melarutkan lilin.

JENIS BATIK
·         Batik tulis adalah kain yang dihias dengan teksture dan corak batik menggunakan tangan. Pembuatan batik jenis ini memakan waktu kurang lebih 2-3 bulan.
·         Batik cap adalah kain yang dihias dengan teksture dan corak batik yang dibentuk dengan cap ( biasanya terbuat dari tembaga). Proses pembuatan batik jenis ini membutuhkan waktu kurang lebih 2-3 hari.
·         Batik lukis adalah proses pembuatan batik dengan cara langsung melukis pada kain putih.


MACAM MACAM BATIK

·         Batik Bali
·         Batik Banyumas
·         Batik Betawi
·         Batik Besurek
·         Batik Madura
·         Batik Malang
·         Batik Pekalongan
·         Batik Tegal (Tegalan)
·         Batik Solo
·         Batik Yogyakarta
·         Batik Tasik
·         Batik Aceh
·         Batik Cirebon
·         Batik Jombang
·         Batik Banten
·         Batik Tulungagung
·         Batik Kediri
·         Batik Kudus
·         Batik Jepara / Batik Kartini
·         Batik Brebes
·         Batik Minangkabau
·         Batik Minahasa
·         Batik Belanda
·         Batik Jepang
·         Batik Kraton
·         Batik Sudagaran
·         Batik Cuwiri
·         Batik Petani
·         Batik Tambal
·         Batik Sida Mukti
·         Batik Sekar Jagad
·         Batik Pringgondani
·         Batik Kawung
·         Batik Sida Luhur
·         Batik Sida Asih
·         Batik Semen Rama
·         Batik Jlamprang






Sumber : Wikipedia

Senin, 27 Februari 2017

Pantai Pink
Beach Tangsi is actually the name of pink beach. The beach is located in the small village Sekaroh, District Jerowaru East Lombok is part of Tanjung Ringgit, but because of the location and road infrastructure that maybe inadequate so this Pink coast becomes not  exposed to media and tourists.
To reach Tangsi Beach / Coast Pink takes two hours from the city of Mataram, which is pretty far distance. The route is exactly the same as Routes to Tan

jung Ringgit, because the two adjacent locations. Only Tangsi Beach entrance is on the left, about 1 KM before Tanjung Ringgit. Well at the entrance there are instructions / small signs left side of the road reads "PINK Beach 50 meter"
Pink beach has its own charm because of the peculiarities of the color of the sand, the sand on the beach is shown in pink. The color pink on the beach sand is the case because the white sand granules fused with coral red and reddish effect after mixing sea water, then reflected sunlight and exposure to sea water makes the color pink is more visible in the sand. This red coral reefs grow in shallow coastal waters barracks and away by the waves to the shore.
The color pink on the beach sand is very varied, the morning of 20-30%, 50% during the day and afternoon, warnanyapun will be obvious, between 80-90%. wah really very charming.
In addition to stunning beaches, not far from the beach there are a cave pink Japanese heritage, on the hill side of the middle of the beach pink.gua Japanese heritage has length of 50 meters with a height of 1.5 m. Aside from being a hiding place during World War II, the cave is a place lurking enemy because of its strategic location overlooking the beach and beautiful pink.Pink beach offers stunning views, in addition to the unique pink sand, and surrounded by high cliffs and small waves were calm, so you can cuddle swimming or snorkeling in the region. The beach is also flanked by two hills that jutted out like a bay.
The beauty of the pink beach also looks perfect with a stretch of hills around him. On the left side there is a hill with extensive grasslands, and from this hill pink beach scene looks very beautiful. In addition, there are also exotic promontory on the right side with a gazebo that is provided on it. caresses the wind will relieve your fatigue while in this gazebo.
Of the two sides of this hill, we can enjoy the natural scenery overall pink beaches along the sea breeze, and the sound of the waves were very impressive making all captivated. Turkish barracks which has now turned into a pink beach is one of the excellent island of Lombok, West Nusa Tenggara. Many tourists who come to enjoy the hidden pieces of paradise on earth.

Sumber: sepertinya wikipedia

CINTAI KEBUDAYAAN DAN SEJARAH INDONESIA

Hai Semuanya, nama gue Niken Lailatul Qodri. Biasa sih orang manggil gue Niken. Umur gue 19tahun. Nah kali ini gue akan bikin blog yang b...